Posts

Showing posts from 2010

65 Tahun Pancasila (1 Juni 1945 - 1 Juni 2010)

65 tahun yang lalu, bung Karno dalam pidatonya di depan sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (BPUPKI) memaparkan gagasannya yang begitu brilian mengenai dasar negara Indonesia. Asas atau dasar berdirinya negara Indonesia yang kemudian dinamainya pancasila tersebut adalah: kebangsaan Indonesia, perikemanusiaan/internasionalisme, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, serta ketuhanan. Kelima dasar inilah yang kemudian diusulkan oleh bung Karno sebagai dasar berdirinya negara Indonesia. Sebuah asas yang kemudian diharapkan dapat menjadi pegangan dalam kehidupan berbangsa demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Perjalanan pancasila Dalam perjalanannya, pancasila sebagai dasar bagi republik telah disalahgunakan oleh rezim Orde Baru (Orba). Pancasila yang seharusnya menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia malah digunakan sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan. Berbagai langkah dilakukan oleh rezim Orba dalam memanipulasi pancasila. Pertama , Orba tidak me

BANGSA KASIHAN

Oleh: Khalil Gibran Kasihan bangsa yang mengenakan pakaian yang tidak ditenunnya, memakan roti dari gandum yang tidak ia panen, dan meminum susu yang ia tidak memerasnya. Kasihan bangsa yang menjadikan orang dungu sebagai pahlawan dan menganggap penindasan penjajah sebagai hadiah. Kasihan bangsa yang meremehkan nafsu dalam mimpi-mimpinya ketika tidur, sementara menyerah padanya ketika bangun. Kasihan bangsa yang tidak pernah angkat suara kecuali jika sedang berjalan di atas kuburan, tidak sesumbar kecuali di reruntuhan, dan tidak memberontak kecuali ketika lehernya sudah berada di antara pedang dan landasan. Kasihan bangsa yang negarawannya serigala, filosofnya gentong nasi, dan senimannya tukang tambal dan tukang tiru. Kasihan bangsa yang menyambut penguasa barunya dengan terompet kehormatan, namun melepasnya dengan cacian, hanya untuk menyambut penguasa baru lain dengan terompet lagi. Kasihan bangsa yang orang sucinya dungu menghitung tahun-tahun berlalu, dan orang kuatnya

MEMBANGUN BANGSA MELALUI PENDIDIKAN

Indonesia sudah sejak lama dikenal memiliki sumber daya alam yang melimpah. Hal ini pulalah yang kemudian membuat negara-negara Eropa seperti Portugis dan Belanda menjadikan Indonesia sebagai koloni mereka. Kekayaan alam yang terkandung di bumi Indonesia dikuasai dan dikuras oleh para penjajah tersebut. Belanda sendiri bercokol di Indonesia selama lebih kurang 3 ½ abad atau 350 tahun. Negeri kincir angin tersebut bahkan tidak terima ketika harus melepaskan Indonesia dan menyerahkannya kepada Jepang ketika Jepang berhasil menaklukan Belanda di Indonesia. Takut kehilangan “tambang emasnya” Belanda kembali ke Indonesia dengan “membonceng” tentara sekutu setelah Jepang kalah dalam perang dunia II. Setelah Indonesia merdeka, pemerintah menyadari betapa pentingnya membentuk sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang nantinya bisa mengelola kekayaan alam yang terkandung di bumi Indonesia. Oleh sebab itulah maka mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi salah satu tujuan berdirinya republik in

"QUO VADIS" PENDIDIKAN NASIONAL

Image
Sebagai jalan yang paling ampuh untuk mencapai tujan negara adalah melalui pendidikan (Fukuzawa Yukichi) Perkataan yang dikemukakan oleh pendiri Universitas Keio di Jep ang yang juga pelopor modernisasi pendidikan di Jepang ini begitu menarik perhatian saya. Secara eksplisit, Yukichi menegaskan bahwa pendidikan merupakan kunci tercapainya cita-cita suatu bangsa atau negara. Dan mungkin ini jugalah yang kemudian membuat sumber daya manusia (SDM) Jepang mampu bersaing dengan para ilmuwan dari negara Barat dan Timur dan membawa Jepang menjadi negara paling maju di Benua Asia. Perkataan Yukichi ini m emang terbukti kebenaranny a. Hal ini bisa kita lihat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia. Sebagian besar kesadaran untuk mencapai kemerdekaan diperjuangkan oleh kaum terpelajar, seperti yang terjadi di negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Di Indonesia kesadaran akan persatuan dan kemerdekaan muncul dari kaum terpelajar Indonesia dari mulai generasi C

“SAFARI MALAM” DI RUTAN PONDOK BAMBU

Minggu malam tepatnya pada tanggal 10 Januari lalu, Satgas Mafia Hukum yang berjumlah sekitar 6 (enam) orang melakukan Sidak di Rutan Pondok Bambu bersama dengan sejumlah wartawan. Dalam lawatannya tersebut, tim yang dibentuk oleh presiden SBY ini dikejutkan dengan sebuah ruangan mewah yang ternyata dihuni oleh Arthalyta Suryani yang akrab dipanggil Ayin. Ruangan Ayin ini dilengkapi dengan kamar mandi pribadi, AC, TV, serta kulkas. Bahkan di salah satu kamar warga binaan lainnya terdapat fasilitas karaoke. Aneh memang, tapi inilah fakta dimana seorang warga binaan dapat menikmati fasilitas mewah di Rutan sementara warga binaan lainnya harus berdesakan dalam satu sel karena Rutan ataupun Lembaga Pemasyarakatan (LP) di Indonesia sudah over capacity. Fenomena Rutan ataupun LP seperti yang ditemui di Pondok Bambu bukanlah hal baru. Sudah menjadi rahasia umum bila di dalam LP segalanya bisa dibeli, mulai dari kebutuhan akan seks, narkoba, sampai fasilitas mewah seperti yang terd