Posts

Showing posts from March, 2012

Rok Mini vis a vis BBM

Image
Akhir pekan kemarin, seorang teman menanyakan kepada saya perihal persamaan antara rok mini dan Bahan Bakar Minyak (BBM). Berbagai jawaban “liar” pun terlontar dan tak satupun dari kami yang bisa menjawab pertanyaan tesebut. Teman pun akhirnya memberikan jawabannya. Dengan tersenyum dia katakan bahwa antara rok mini dan BBM keduanya sama-sama naik. Rok mini naik dari lutut menuju paha sedangkan BBM naik mencapai batasan di mana subsidi tidak ada lagi sama sekali. Tak ayal jawaban tersebut membuat kami tertawa dan kesal. Tapi setelah saya renungkan, memang benar. Apalagi bila kita kaitkan dengan diskursus yang berkembang mengenai rok mini dan BBM belakangan ini. Mengurus rok mini Rok mini muncul ketika ketua DPR Marzuki Alie menghembuskan wacana mengenai akan adanya peraturan yang melarang penggunaan rok mini di DPR RI. Hal ini kemudian memunculkan perdebatan dan menjadi polemik di media massa nasional. Sejalan dengan upaya pelarangan terhadap penggunaan rok mini tersebut, pr

Indonesia dan Orde Goro-Goro

Belakangan marak demo menolak kenaikan harga BBM di seantero Indonesia . Serangkaian chaos- pun turut mewarnai gerakan mahasiswa untuk menolak kebijakan rezim penuh citra tapi miskin karya ini (SBY-Boediono). Argumen dari mereka yang pro dan kontra juga membawa justifikasinya masing-masing. Sebelum merebaknya isu BBM, telah terungkap korupsi berjamaah yang dimotori oleh wakil dari partai penguasa (Partai Demokrat) yang sampai sekarang masih belum ada titik terang (penyelesaian). Perihal korupsi ini memang masih terus menghantui kehidupan berbangsa kita. Kaum kleptomania ini masih sulit untuk ditaklukan dan menyisakan pesimisme dalam benak rakyat. Kemudian, bila kita tarik kebelakang, rezim saat ini juga selalu diwarnai aksi protes oleh kelompok-kelompok yang sudah tidak bisa lagi menahan diam atas kebijakan yang tidak pro rakyat. Lihat saja demo buruh yang menuntut kenaikan upah sampai memblokir akses tol dan pelabuhan. Masalah perburuhan juga menghinggapi saudara kita yang beke