Posts

Showing posts from April, 2013

Mendikbud (Pak Nuh) Perlu Introspeksi Diri

         Sebagaimana Taufik Kiemas, yang mengatakan bahwa M.Nuh orang baik, sayapun idem dengannya. Namun orang baik bukanlah tanpa kekurangan. Orang baik tidak menjadi simbol kesempurnaan. Orang baik juga bisa salah, khilaf, dan bahkan tersesat. Tapi salah satu ciri yang mungkin menjadi ke-khasan Menteri Nuh adalah bahwa dia merupakan menteri kontroversial dan keras kepala.             Setahun menjadi Menkominfo, menggantikan Sofyan Djalil pada tahun 2007, M. Nuh langsung membuat keputusan kontroversial dengan mengeluarkan surat edaran No.84/M.KOMINFO/04/08 kepada Internet Service Provider (ISP) agar memblokir situs yang memuat film fitna. Film yang dibuat oleh Geert Wilders tersebut, dituding menghina Islam. Berbagai reaksi pun kemudian bermunculan. Banyak pihak keberatan dengan kebijakan tersebut. Pak menteri saat itu dianalogikan sedang menghancurkan dan memberangus seisi rumah demi menangkap seekor tikus. Namun, beliau justru menganalogikan pemblokiran tersebut seperti mengam

Bung Karno is a Great Leader

                   Pemimpin (leader), sejatinya banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan masyarakat (ketua RT, RW, lurah), di sekolah (ketua kelas, kepala sekolah), di lingkungan kerja (manager, CEO) dan bahkan dalam lingkup nasional seperti presiden. Namun yang kerap menjadi pokok diskusi adalah mengenai kepemimpinan (leadership) yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Lalu, apakah leadership dimiliki oleh semua pemimpin?             Leadership , sebagaimana dikemukakan oleh R. Stodgill (Fiona Dent, 2003) merupakan sebuah proses untuk mempengaruhi kegiatan pada organisasi atau kelompok dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Ledership lebih dari sekedar memimpin atau mengepalai tapi bagaimana mendayagunakan segala sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan bersama.             Menjadi seorang leader bukanlah perkara mudah. Banyak yang berasumsi bahwa seorang leader adalah mereka yang menempati posisi top manager. Padahal, seorang leader tak harus mendud

Hakikat, Tugas, dan Tangggung Jawab Manajerial

Manajerial sejatinya mengacu pada prinsip-prinsip dalam organisasi dimana seorang pimpinan ( leader ) dihadapkan pada kondisi untuk mengatur organisasi yang diembannya, baik itu penyusunan struktur organisasi sampai pada proses pembuatan kebijakan guna mewujudkan tujuan organisasi. Manajerial merupakan ruh yang bersemayam dalam diri seorang leader yang mewujud dalam istilah leadership. Lebih lanjut, leadership tak hanya dimiliki oleh pribadi yang memiliki jabatan struktural dalam sebuah organisasi, tapi juga oleh siapa saja, tak peduli pimpinan ataupun bawahan. Jadi manajerial adalah leadership yang dijalankan oleh seorang manager dalam menjalankan fungsi manajemen. Manajerial merupakan kecakapan dalam menjalankan fungsi manajemen yang harus dimiliki oleh seorang manajer. Menurut James, AF Stoner (1982) manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian. Hal ini sangat terkait dengan kemampuan organisasi dalam mendayagunakan segala

Optimasi, Pasar, dan Model Ekonomi

Prinsip optimasi Optimasi pada dasarnya menyangkut dua hal, yaitu: memaksimalkan segala sesuatu yang sifatnya menguntungkan. Kedua terkait dengan upaya untuk meminimalisasi sesuatu yang akan merugikan. Dalam prinsip ekonomi, untung dan rugi adalah dua hal yang pasti akan dihadapi oleh seseorang. Meskipun semua berlomba untuk mengejar keuntungan (profit), namun, ibarat takdir, rugi akan selalu menjadi sisi gelap upaya pencarian profit tersebut. Akhirnya, semua orang akan berupaya agar sebisa mungkin meminimalisir kerugian. Selanjutnya, optimasi menjadi cara untuk memberikan solusi atas masalah-masalah tersebut. Optimasi menjadi alternatif agar pelaku ekonomi mampu mengetahui kapan dan bagaimana dia akan mendapatkan keuntungan yang maksimum dan kapan mengalami hal yang sebaliknya. Sehingga optimasi juga berupaya untuk meminimumkan kerugian yang kemungkinan diderita oleh para pelaku ekonomi. Sebagai contoh, seorang tukang baso harus menghitung kapan dia akan mencapai performance

Kurikulum State Centrist

Diskursus ihwal penerapan kurikulum baru sepertinya belum akan usai. Meskipun begitu, jalan panjang untuk memaksakan kurikulum berlaku pada Juli mendatang mulai menemui titik terang. Dukungan semakin menguat setelah Ketua Umum Partai Golkar, Abu Rizal Bakrie memberi lampu hijau kepada Mendikbud. Praktis, sampai dengan saat ini, Kemdikbud sudah mengumpulkan dukungan dari 3 partai besar (Demokrat, Golkar, dan PDI Perjuangan). Setelah proses panjang pengkajian kurikulum 2013 diberbagai forum seperti dalam rapat-rapat di komisi X, seminar, dan sumbangsih pemikiran dari kaum cerdik-pandai di media massa, nampak diskusi intelektual perihal kurikulum berakhir antiklimaks. Penulis mengatakan antiklimaks bukan karena kurikulum tetap jalan terus meskipun mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat, melainkan masukan-masukan baik oleh anggota legislatif, pemerhati pendidikan dan masyarakat umum lainnya ternyata belum diakomodir dengan baik oleh pihak Kemdikbud.   Adagium anjing menggonggon